Benar kata orang, mendekati usia 25 tahun kamu akan khawatir memikirkan masa depan.
Seperti saya beberapa bulan terakhir ini, walaupun masih 2 tahun lagi baru genap 25 tahun tapi berbagai macam pikiran sudah menghantui. Terutama pikiran tentang pekerjaan.
Seperti saya beberapa bulan terakhir ini, walaupun masih 2 tahun lagi baru genap 25 tahun tapi berbagai macam pikiran sudah menghantui. Terutama pikiran tentang pekerjaan.
Apa sebenarnya yang saya bisa kerjakan? Pekerjaan apa yang benar-benar saya inginkan?
Pertanyaan itu terus merecoki kepala.
Belum lagi memikirkan tentang pernikahan. Entah kenapa saya takut menikah, tapi takut juga jadi perawan tua. -_-
Dan yang paling membuat saya tertekan adalah pikiran tentang impianku yang ingin mencapai financial freedom sebelum usia 30 tahun. Dipikiran saya: 30 tahun tidak lama lagi - 30 tahun tidak lama lagi, tapi saya masih belum meraih apa-apa.
Karena barisan pikiran itu saya jadi stres, sulit fokus, mudah lelah dan sering sakit.
Saya tau keadaan ini bisa berujung depresi, oleh karena itu saya mulai menata pikiran, emosi dan banyak melakukan perenungan.
Alhamdulillah now I'm better. Saya merasa lebih bisa bernafas lega. 5 hal berikut yang membantu saya mengatasi kecemasan itu, semoga bisa membantumu juga agar berhenti takut menghadapi masa depan.
1. Tatap masa depan dengan keimanan pada Tuhan.
1. Tatap masa depan dengan keimanan pada Tuhan.
Mada depan itu adalah hal yang ghaib. Tidak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi besok, hanya Allah yang tau. Oleh karena itu tugas kita hanya berusaha, Allah yang menentukan hasilnya.
Dengan keyakinan yang kuat, insyaAllah apapun hasilnya kita tidak akan kecewa.
2. Memaksakan diri berolahraga
Kenapa saya menggunakan kata 'memaksakan'? Karena waktu saya stres, rasa ingin berolahraga itu tidak ada. Walaupun saya sudah tau manfaatnya tapi tetap saja malas bergerak. Selama hampir 2 bulan saya tidak pernah berolahraga walau hanya sekali. Lalu di suatu pagi setelah shalat subuh, entah angin apa yang merasuki saya tiba-tiba keluar buka pagar rumah. Suasana fajar hari itu benar-benar menyegarkan, ilalang dan pepohonan yang ada depan rumah seolah memanggil saya untuk berjalan-jalan sehat.
Kurang lebih 3 minggu rutin jogging, rasa stress itu perlahan menghilang. Kok bisa? Begini, ketika kita stres, tubuh secara otomatis mengeluarkan hormon kortisol dan epinefrin. Hormon ini berfungsi meningkatkan energi dan tekanan darah ketika tubuh mengalami stres atau tekanan. Tapi kalau stresnya kelamaan, hormon-hormon ini juga akan terproduksi terus menerus yang mengakibatkan fungsi organ lain terganggu. Menyebabkan obesitas, diabetes, mudah lelah, dll. Tapi dengan olahraga yang teratur, tubuh akan mengeluarkan hormon norepinefrin yang berfungsi sebagai antidepresan, sehingga kedua hormon tadi akan menurun. Oleh karena itu, se-mager apapun kalian, paksakanlah untuk berolahraga.
3. Renungan "Orangtua hanya ingin kita bahagia, bukan menjadi kaya"
Menurut salah satu penelitian, faktor utama yang menyebabkan meningkatnya stres adalah masalah keuangan. Dan setelah saya pikir-pikir memang betul. Sebagian besar pikiran-pikiran yang membuat saya tertekan adalah mengenai keuangan.
Saya selalu berpikir dengan penghasilan yang besar tentu kita bisa membuat keluarga lebih sejahtera sehingga tanpa sadar saya jadi tidak memperhatikan kesehatan saat bekerja, terus lembur dan begadang demi pekerjaan. Dan karena impian saya yang ingin mencapai bebas finansial sebelum usia 30, saya jadi tidak bisa berhenti memikirkan tentang pekerjaan apa yang kedepannya harus saya kerjakan yang pendapatannya tinggi. Karena selalu dipikirkan ya jadi stres :O
Tapi setelah dengar mama bilang, "jangan hanya kerja terus, utamakan kesehatan."
"Kenapa kurus? Kalau pekerjaannya berat tinggalkan saja, yang penting sehat."
"Nda usah kirimkan mama bulan ini, gajinya belikan susu dan vitamin saja, jangan lupa makan yang banyak."
Dan lain-lain bentuk perhatian mama tentang pentingnya kesehatanku. Saya akhirnya sadar, kesehatan kita adalah kebahagiaan orang tua. Lagian kesehatan memang seharusnya jadi prioritas karena ketika kita sehat fisik dan mental maka kita akan cenderung menikmati hidup dan lebih produktif dalam bekerja. Jadi berkerja keras itu boleh, tapi kesehatannya juga tak boleh luput dari perhatian demi masa depan kita yang cerah, okay?
4. Berikan usaha yang terbaik untuk hari ini : Live the present moment!
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, masa depan itu adalah hal yang ghaib, kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi besok. Jadi kerahkan seluruh tenaga kita untuk melakukan yang terbaik hari ini. Bekerja keras agar pekerjaan yang kita kerjakan sekarang hasilnya baik, tidak lupa tersenyum dan melakukan segala sesuatu yang membuat kita bahagia hari ini dan makan makanan yang menjadi mood booster kita.
Waktu stres kemarin saya kebanyakan makan coklat. Coklat memang terkenal ampuh mengatasi stres karena kandungannya dapat mengurangi hormon stres cortisol dan menurunkan tekanan darah. Setiap mengunyah potongan-potongan coklat itu, saya seketika merasakan energi positif masuk ke dalam tubuh dan beban pikiran terangkat bersamaan hembusan nafas. hhaa. Saya jadi lupa memburu masa depan yang memang merupakan sesuatu yang belum diciptakan. Jadi untuk apa memikirkan sesuatu yang masih belum pasti? Buang-buang waktu.
5. Bersyukur dulu, bersyukur lagi, bersyukur terus.
Ada yang bilang bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Yap, mau bukti? Coba deh bersyukur dulu maka kau akan merasakan efeknya.
Apapun yang kita alami hari ini, keberhasilan maupun kegagalan, pasti ada hikmahnya. jadi harus disyukuri. Lainsyakartum Laazidannakum, Walainkafartum inna adzaabi lasyadid : Jika kalian bersyukur, pasti akan kutambah nikmatKu kepadamu, jika kalian kufur maka adzabKu amat pedih (QS-14:7)
Sebagai penutup tulisan ini, saya cuman mau bilang, sepandai apapun kita merencanakan, Tuhanlah yang menentukan dan rencana-Nyalah sebaik-baik rancangan. We dont know what tomorrow holds but we know who holds tomorrow. Allah does. So, dont worry for too long, enjoy your life, have fun and give the world the best you have. Fighting ;)
Kenapa saya menggunakan kata 'memaksakan'? Karena waktu saya stres, rasa ingin berolahraga itu tidak ada. Walaupun saya sudah tau manfaatnya tapi tetap saja malas bergerak. Selama hampir 2 bulan saya tidak pernah berolahraga walau hanya sekali. Lalu di suatu pagi setelah shalat subuh, entah angin apa yang merasuki saya tiba-tiba keluar buka pagar rumah. Suasana fajar hari itu benar-benar menyegarkan, ilalang dan pepohonan yang ada depan rumah seolah memanggil saya untuk berjalan-jalan sehat.
Via Pixabay.com |
Kurang lebih 3 minggu rutin jogging, rasa stress itu perlahan menghilang. Kok bisa? Begini, ketika kita stres, tubuh secara otomatis mengeluarkan hormon kortisol dan epinefrin. Hormon ini berfungsi meningkatkan energi dan tekanan darah ketika tubuh mengalami stres atau tekanan. Tapi kalau stresnya kelamaan, hormon-hormon ini juga akan terproduksi terus menerus yang mengakibatkan fungsi organ lain terganggu. Menyebabkan obesitas, diabetes, mudah lelah, dll. Tapi dengan olahraga yang teratur, tubuh akan mengeluarkan hormon norepinefrin yang berfungsi sebagai antidepresan, sehingga kedua hormon tadi akan menurun. Oleh karena itu, se-mager apapun kalian, paksakanlah untuk berolahraga.
3. Renungan "Orangtua hanya ingin kita bahagia, bukan menjadi kaya"
Via Pixabay.com |
Menurut salah satu penelitian, faktor utama yang menyebabkan meningkatnya stres adalah masalah keuangan. Dan setelah saya pikir-pikir memang betul. Sebagian besar pikiran-pikiran yang membuat saya tertekan adalah mengenai keuangan.
Saya selalu berpikir dengan penghasilan yang besar tentu kita bisa membuat keluarga lebih sejahtera sehingga tanpa sadar saya jadi tidak memperhatikan kesehatan saat bekerja, terus lembur dan begadang demi pekerjaan. Dan karena impian saya yang ingin mencapai bebas finansial sebelum usia 30, saya jadi tidak bisa berhenti memikirkan tentang pekerjaan apa yang kedepannya harus saya kerjakan yang pendapatannya tinggi. Karena selalu dipikirkan ya jadi stres :O
Tapi setelah dengar mama bilang, "jangan hanya kerja terus, utamakan kesehatan."
"Kenapa kurus? Kalau pekerjaannya berat tinggalkan saja, yang penting sehat."
"Nda usah kirimkan mama bulan ini, gajinya belikan susu dan vitamin saja, jangan lupa makan yang banyak."
Dan lain-lain bentuk perhatian mama tentang pentingnya kesehatanku. Saya akhirnya sadar, kesehatan kita adalah kebahagiaan orang tua. Lagian kesehatan memang seharusnya jadi prioritas karena ketika kita sehat fisik dan mental maka kita akan cenderung menikmati hidup dan lebih produktif dalam bekerja. Jadi berkerja keras itu boleh, tapi kesehatannya juga tak boleh luput dari perhatian demi masa depan kita yang cerah, okay?
4. Berikan usaha yang terbaik untuk hari ini : Live the present moment!
The best reminder. via google.com |
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, masa depan itu adalah hal yang ghaib, kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi besok. Jadi kerahkan seluruh tenaga kita untuk melakukan yang terbaik hari ini. Bekerja keras agar pekerjaan yang kita kerjakan sekarang hasilnya baik, tidak lupa tersenyum dan melakukan segala sesuatu yang membuat kita bahagia hari ini dan makan makanan yang menjadi mood booster kita.
Waktu stres kemarin saya kebanyakan makan coklat. Coklat memang terkenal ampuh mengatasi stres karena kandungannya dapat mengurangi hormon stres cortisol dan menurunkan tekanan darah. Setiap mengunyah potongan-potongan coklat itu, saya seketika merasakan energi positif masuk ke dalam tubuh dan beban pikiran terangkat bersamaan hembusan nafas. hhaa. Saya jadi lupa memburu masa depan yang memang merupakan sesuatu yang belum diciptakan. Jadi untuk apa memikirkan sesuatu yang masih belum pasti? Buang-buang waktu.
5. Bersyukur dulu, bersyukur lagi, bersyukur terus.
Ada yang bilang bersyukur adalah kunci kebahagiaan. Yap, mau bukti? Coba deh bersyukur dulu maka kau akan merasakan efeknya.
Apapun yang kita alami hari ini, keberhasilan maupun kegagalan, pasti ada hikmahnya. jadi harus disyukuri. Lainsyakartum Laazidannakum, Walainkafartum inna adzaabi lasyadid : Jika kalian bersyukur, pasti akan kutambah nikmatKu kepadamu, jika kalian kufur maka adzabKu amat pedih (QS-14:7)
Semakin banyak kita bersyukur, akan semakin banyak kebahagiaan yang kita dapatkan. -unknown- via Muslim.or.id |
***
Sebagai penutup tulisan ini, saya cuman mau bilang, sepandai apapun kita merencanakan, Tuhanlah yang menentukan dan rencana-Nyalah sebaik-baik rancangan. We dont know what tomorrow holds but we know who holds tomorrow. Allah does. So, dont worry for too long, enjoy your life, have fun and give the world the best you have. Fighting ;)
saya juga memiliki impian financial freedom mba, tapi paling telat di usia 40 tahun,
BalasHapusudah ada beberapa usaha yabg saya lakukan, diantaranya memperbanyak investasi sehingga suatu saat bisa jadi passive income, dan kalau bisa saya ingin meraih penghasilan dari hobi saya ngeblog ini
Semangat pak. Saya doakan semoga impiannya tercapai. Aamiin :)
Hapusjika bertawakal dan iman yang tinggi..ngak perlu khuatir tentang masa hadapan.
BalasHapusAllah kan ada sebagai tempat pergantungan 100 % in shaa AlLAH
Yap insyaAllah :)
Hapussemangat Anna ;) aku pun sedang digandrungi pikiran "mau jadi apa kalo udh lulus" haha, tp menurutku selama ada niat dan usaha semuanya pasti bisa hehehe
BalasHapusIntinya tetap jalanin aja masa sekarang dengan usaha terbaik kan. Tentang mau jadi apa kedepannya insyaAllah ada sendiri jalannya selama kita tetap melangkah.
Hapus