Sudah sifat manusia merasakan jenuh dan lelah ketika berbuat sesuatu berkali-kali, namun tidak ada hasil, tidak ada balasan sesuai yang diharapkan meskipun itu di jalan yang benar.
sebenarnya bukan tidak ada hasil, hanya belum waktunya Allah memperlihatkan hasil.
sebenarnya bukan tidak ada balasan, hanya belum waktunya kita diberi balasan.
nah, pertanyaannya kenapa?
coba kembali instropeksi diri.
mungkin kita kurang tulus, sehingga orang-orang tidak tergerak hatinya ketika kita mengajak kebaikan.
atau mungkin kita sedikit sombong, tidak mau melabuhkan harapan pada Tuhan.
kalau tidak keduanya, itu semua hanya berupa ujian agar kita menjadi manusia idaman.
Pernah dengar tentang katak yang tuli? tentang katak-katak yang berlomba untuk mencapai menara. tapi di tengah-tengah pertandingan penonton menyoraki mereka dengan suara-suara yang negatif : "kalian tidak mungkin bisa!!" yang membuat satu persatu katak kehilangan semangat sehingga terjatuh. namun ada satu katak yang bertahan hingga mencapai menara tersebut. setelah ditelusuri, ternyata katak yang satu itu TULI, dia tidak mendengar teriakan penonton yang negatif sehingga dia terus fokus sampai mencapai menara.
jadi terkadang kita hanya perlu menjadi katak TULI ini untuk terus menyebarkan kebaikan tanpa peduli apa yang mereka katakan.
kita hanya perlu menjadi katak TULI untuk mengajak pada kebenaran tanpa peduli penolakan-penolakan.
dan untuk mengejar mimpi-pun kita hanya perlu menjadi katak TULI ketika mereka mengatakan mimpi kita tidak masuk akal,
karena tidak menjadi katak tuli, banyak orang berhenti mengajak kebaikan, berhenti syiar lewat tulisan, berhenti mengejar impian hanya dengan alasan "capek"
capek tidak pernah di dengarkan
capek selalu diabaikan
capek menerima penolakan
capek dibilangin sok alim
capek dijudge sok suci
Namun pantaskah kita menyerah?
pantaskah kita berhenti?
TIDAK! karena kita di jalan Allah, karena impian kita mulia.
Teruslah melakukan kebaikan
Terus mengajak pada kebenaran dengan penuh ketulusan
sekalipun mendapat cercaan dan hinaan, hati tetap dipenuhi kebahagiaan.
Teruslah mengejar impian
Terus mengejar apa yang dicita-citakan
dengan melibatkan Allah disetiap urusan, maka Dia akan mewujudkan apa yang kita inginkan.
perihal merika terima atau tidak, perihal terwujud atau tidak, serahkan semuanya pada Tuhan.
lelah memang wajar, tapi menyerah?itu tidak wajar!
Biar lelah
asal tidak menyerah
karena kita dijalan Allah
yang balasannya adalah Surga.
sebenarnya bukan tidak ada hasil, hanya belum waktunya Allah memperlihatkan hasil.
sebenarnya bukan tidak ada balasan, hanya belum waktunya kita diberi balasan.
nah, pertanyaannya kenapa?
coba kembali instropeksi diri.
mungkin kita kurang tulus, sehingga orang-orang tidak tergerak hatinya ketika kita mengajak kebaikan.
atau mungkin kita sedikit sombong, tidak mau melabuhkan harapan pada Tuhan.
kalau tidak keduanya, itu semua hanya berupa ujian agar kita menjadi manusia idaman.
Pernah dengar tentang katak yang tuli? tentang katak-katak yang berlomba untuk mencapai menara. tapi di tengah-tengah pertandingan penonton menyoraki mereka dengan suara-suara yang negatif : "kalian tidak mungkin bisa!!" yang membuat satu persatu katak kehilangan semangat sehingga terjatuh. namun ada satu katak yang bertahan hingga mencapai menara tersebut. setelah ditelusuri, ternyata katak yang satu itu TULI, dia tidak mendengar teriakan penonton yang negatif sehingga dia terus fokus sampai mencapai menara.
jadi terkadang kita hanya perlu menjadi katak TULI ini untuk terus menyebarkan kebaikan tanpa peduli apa yang mereka katakan.
kita hanya perlu menjadi katak TULI untuk mengajak pada kebenaran tanpa peduli penolakan-penolakan.
dan untuk mengejar mimpi-pun kita hanya perlu menjadi katak TULI ketika mereka mengatakan mimpi kita tidak masuk akal,
karena tidak menjadi katak tuli, banyak orang berhenti mengajak kebaikan, berhenti syiar lewat tulisan, berhenti mengejar impian hanya dengan alasan "capek"
capek tidak pernah di dengarkan
capek selalu diabaikan
capek menerima penolakan
capek dibilangin sok alim
capek dijudge sok suci
Namun pantaskah kita menyerah?
pantaskah kita berhenti?
TIDAK! karena kita di jalan Allah, karena impian kita mulia.
Teruslah melakukan kebaikan
Terus mengajak pada kebenaran dengan penuh ketulusan
sekalipun mendapat cercaan dan hinaan, hati tetap dipenuhi kebahagiaan.
Teruslah mengejar impian
Terus mengejar apa yang dicita-citakan
dengan melibatkan Allah disetiap urusan, maka Dia akan mewujudkan apa yang kita inginkan.
perihal merika terima atau tidak, perihal terwujud atau tidak, serahkan semuanya pada Tuhan.
lelah memang wajar, tapi menyerah?itu tidak wajar!
Biar lelah
asal tidak menyerah
karena kita dijalan Allah
yang balasannya adalah Surga.
Kenapa berhenti nulis di blog ? Menyerah ?
BalasHapus