Bismillah.
Alhamdulillah ala kulli haal, rasanya tak ada kata-kata yang bisa mewakili perasaan syukurku atas banyaknya nikmat-Nya masyaAllah.
Selain nikmat disampaikannya pada bulan Ramadan, Allah juga memberikan nikmat rezeki sehingga kami bisa memiliki rumah pertama. InsyaAllah tinggal menghitung hari kami akan pindah.
Bagaimana Rasanya Memiliki Rumah Pertama?
Pertanyaan ini sering suamiku tanyakan karena katanya saya tidak terlihat excited sejak pembangunan rumah dimulai. Dia nda tau kalo setiap malam sebelum tidur saya selalu cek shopee melihat-lihat perabotan yang cocok untuk rumah kami nanti~
Siapa sih yang nda senang?
Bagi sebagian besar dari kita, rumah pertama itu seperti mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan.
Masih ingat waktu itu ketika saya menginjakkan kaki pertama kali ke rumah baru kami, di depanku seperti pintu yang menjanjikan kehidupan yang lebih mandiri. Setiap langkah yang kami ambil di dalam rumah itu terasa seperti memasuki babak baru dalam hidup kami.
Tentu saja, rumah pertama tidak selalu sempurna. Karena ini adalah rumah lama yang kami beli lalu direhab, model dan tata letaknya mungkin ada yang tidak sesuai dengan keinginan. Tapi itulah bagian dari pesonanya. Kami belajar untuk menerima dan mencintai setiap kekurangan, karena itulah yang membuat rumah itu menjadi milik kami.
Salah satu momen favoritku adalah ketika kami duduk di teras yang masih dipenuhi dengan alat-alat bangunan pada senja yang indah, sambil memperhatikan tukang yang berlalu-lalang. Rasanya seperti mengambil bagian dalam film kecil dari kehidupan sehari-hari yang damai.
Kelak, rumah pertama ini menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting dalam hidup kami. Mulai dari perayaan ulang tahun, pesta kecil bersama teman-teman, hingga momen-momen bersama keluarga. Setiap sudut rumah menyimpan kenangan yang tak terlupakan.
Namun, yang paling berharga dari semuanya adalah perasaan kebebasan yang rumah pertama berikan. Rumah itu adalah tempat di mana kami bisa menjadi diri kami sendiri tanpa takut dihakimi oleh orang lain. Rumah itu juga akan menjadi tempat kami membangun peradaban.
Jadi, jika ada yang bertanya tentang rumah pertamaku, jawabannya sederhana: itu adalah tempat di mana petualangan dimulai. Meskipun mungkin tidak sempurna, tapi rumah itu adalah ungkapan nyata dari kebahagiaan dan kehidupan yang kami bangun bersama. Dan untuk itu, saya akan selalu bersyukur.
Rumahku, Surgaku
Pict by Canva |
Dulu waktu kecil sering dengar ungkapan Baiti Jannati atau Rumahku Surgaku. Kupikir artinya adalah rumahnya seperti istana. tapi semakin dewasa saya jadi tau makna sebenarnya. Harapanku rumah pertama kami ini juga menjadi Baiti Jannati bagi penghuninya ; merasa damai, nyaman, sakinah mawaddah wa rahmah. Tentu untuk menjadikan seperti itu tidak mudah, butuh effort yang besar. Dan satu-satunya cara hanya dengan meneladani Rasulullah dan mengamalkan hadistnya.
“Sebaik-baiknya kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR.Tirmidzi).
“Apabila seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmalah) tatkala masuk dan makan, syaitan akan berkata (kepada kawan-kawannya) ‘Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makan malam (di rumah ini). Dan jika ia masuk namun tidak membaca basmalah, syaitan akan berkada (kepada kawan-kawannya), kalian mendapatkan tempat menginap, dan jika ia tidak membaca basmalah sebelum makan niscaya syaitan akan berkada, ‘Kalian akan mendapatkan tempat menginap dan makan malam.” (HR. Muslim, XIII/190 no.5230).
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya”. (HR.Muslim).
Intinya, untuk mewujudkan rumahku, surgaku adalah dengan selalu beribadah kepada Allah Swt dan menjaga kebersihan rumah.
Oke sekian cerita hari ini.
Selagi di bulan Ramadhan, yuk kita banyak berdoa kepada Allah Swt agar selalu menjadikan keluarga dan rumah tangga kita semua sebagai rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.
Nah kalau teman-teman sendiri, punya momen ramadan apa aja nih? Cerita dong di komentar :)
Wah, Alhamdulillah ya mbak, ikut senang. Punya rumah sendiri adalah impian semua orang karena bikin pikiran tenang dan kita bisa mendesainnya sesuai dengan keinginan kita.
BalasHapusAlhamdulillah mba. Tapi ini sebenarnya rumah sdh jadi yg dibeli, rumah tua gitu mba. Karena budget terbatas jd nda bisa renov sesuai keinginan cmn bisa perbaiki sedikit saja seperti ganti jendela, pintu, cat dan lantai
HapusWah senangnya bisa punya rumah pertama ya mbak. Setiap moment Ramadan pasti kita punya cerita yang mungkin tidak bisa dilupakan.
BalasHapusIya mba alhamdulillah
HapusMasyaallah tabarakallah, turut berbahagia atas rumah pertamanya, ya, Mbak. Semoga Allah rida dan memberkahinya, sehingga Mbak sekeluarga bisa tenang beribadah dan senang menjalani hari-hari.
BalasHapusAamiin makasih mba❤️
HapusSelamat ya mbak, semoga rumahnya menjadi berkah & tempat pulang yg nyaman untuk keluarga. Momen Ramadan kali ini juga spesial untukku karena bisa pisah rumah lagi sama mertua :)
BalasHapusMasyaAllah tabarakallah mba. Semoga kita semua dijadikan keluarga yg sakinah mawaddah wa rahmah ya mba
HapusAlhamdulillah ya mba, turut senang. Tentunya akan jadi momen yang tak terlupakan, pindah ke rumah baru di bulan Ramadhan ini
BalasHapusMasyaAllah, Alhamdulillah turut senang bun dengan rumah barunya. Adanya rumah sendiri memang sangat membantu ya, terutama kita gak perlu lagi pusing mikirin uang cicilan kontrakan. Saya masih proses nih, ehehe.
BalasHapusSalah satu impian saya nanti adalah memiliki rumah sendiri. Punya rumah sendiri itu memang menenangkan. Membebaskan kita dari segala beban biaya yang ada.
BalasHapusSelamaaat yaaa mbaa...turut bahagia atas rumah barunya. Meski bukan rumah yg benar2 baru, tapi kan tetap baru dipunyai. Semoga benar2 menjadi "rumahku surgaku." Dulu saya jg senaang sekali ketika menempati rumah sendiri walau akhirnya rumah itu harus kami tinggalkan karema pindah kota.
BalasHapus